Tour De Singkarak Majukan Pariwisata Sumatera Barat

Gelar Tour De Singkarak telah memberikan dampak positif bagi pariwisata di Sumatera Barat. Banyak kemajuan diperoleh ‘Urang Awak’ baik pada ekonomi, sosial, dan budaya

Juara Terbanyak Tour De Singkarak

Ghader Mizbani Iranagh adalah pembalap sepeda asal Iran yang berhasil menjadi pemenang Tour De Singkarak pada tahun 2009 dan 2010 dan membuatnya menjadi juara terbanyak Tour De Singkarak

Mobil Official Tour de Singkarak 2013

Daihatsu terpilih sebagai Official Team Car even balap sepeda Tour De Singkarak yang akan berlangsung tanggal 2 sampai 9 Juni 2013. Ini adalah kali ketiganya Daihatsu menjadi mobil resmi Tour De Singkarak

Kenangan Juara Etape VI Tour de Singkarak 2012

Pebalap sepeda Aisan Racing Team Jepang, Yasuharu Nakajima (tengah), pemenang kedua Eiichi Hirai dari Japan Cycling Federation (kiri), dan pemenang ketiga Arin Iswana dari Putra Perjuangan Bandung Indonesia (kanan), berfoto di atas podium seusai penyerahan medali di kawasan Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (9/6). Yasuharu Nakajima berhasil memenangi etape VI TDS sepanjang 143,9 kilometer dari Pariaman menuju Painan dengan catatan waktu 3:25:06

Pemandangan gunung Singgalang di Etape 6B Tour de Singkarak 2011

Pebalap melewati gunung Singgalang di Etape 6B Tour de Singkarak 2011

Minggu, 09 Juni 2013

Ghader Mizbani kembali menjadi Tour de Singkarak di tahun 2013



Ghader Mizbani menjuarai gelaran kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) yang berakhir di Padang, Minggu sejauh 1.057 km dengan catatan waktu 26.07.55.

Pebalap Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) Iran untuk menjuarai kejuraaan yang diprakarsai Kemenparekraf dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat ini tidak membutuhkan kemenangan dari tujuh etape yang digelar.
Prestasi terbaik pebalap dengan nomor start 61 ini adalah menjadi juara dua etape kelima yang finis di Kabupaten Solok Selatan, Di enam etape lainnya Ghader hanya beberapa kali masuk 10 besar tercepat saja.
Meski Ghader tidak mampu menjadi yang terbaik pada setiap etape, pebalap ini sangat berperan dalam mendukung rekan satu timnya untuk merebut juara etape. Terbukti rekan satu timnya menang dietape pertama lewat Hossein Askari dan etape tujuh oleh Mehdi Sohrabi.
Aura kemenangan Ghader Mizbani ini sebenarnya sudah terlihat sejak etape enam karena sudah memiliki selisih waktu yang cukup jauh dengan pebalap kedua dibawahnya yaitu Johan Coenen dari Team Differdange-Losch Luxemburg. Selisih waktunya lebih dari lima menit.
Dengan selisih waktu yang jauh, Ghader Mizbani terlihat bermain dengan aman di etape tujuh. Dia terus berada dirombongan besar yang didalamnya terdapat pebalap nomor dua yaitu Johan Coenen dan rekan satu timnya yang berada di nomor tiga yaitu Amir Kolahdozhagh.
Bermodal pengalamannya yang sering turun di Indonesia, juara Tour d’Indonesia 2005 ini tetap tenang meski beberapa pebalap yang merada dibelakangnya terus menekan. Akhirnya Ghader Mizbani mampu finis dengan baik didepan Kantor Gubernur Sumatra Barat.
Selain menjadi yang terbaik untuk kategori individu, Ghader Mizbani juga membawa timnya yaitu Tabriz Petrochemical Cycling Team menjadi tim terbaik pada kejuaraan yang sudah masuk kalender UCI untuk kelima kalinnya ini.
TPT hingga etape tujuh mampu membukukan catatan waktu 78.27.38. Untuk posisi dua diduduki oleh Budget Forklifs Australia dengan catatan waktu 78.56.00 dan posisi tiga diduduki Timnas Indonesia waktu 79.05.51.
Pada etape terakhir ini semua pemangku kepentingan hadir untuk memberikan dukungan termasuk Menpora Roy Suryo dan Wamenparekraf Sapta Nirwandar. Bahkan keduanya melihat secara langsung proses finis kejuaraan Tour de Singakarak 2013.
Tour de Singkarak 2013 terbagi dalam tujuh etape. Sebanyak 17 kabupate/kota yang ada di Sumatra Barat dilintasi oleh pebalap dari 21 tim baik lokal dan internasional. Adapun hadiah yang diperebutkan mencapai Rp1,2 miliar.

 Dengan kini sudah berusia 37 tahun, pebalap berpaspor Iran itu tak bisa memastikan masa depannya sebagai pesepeda profesional. Jika masih menjadi atlet, dia berharap bisa kembali berpartisipasi di Tour de Singkarak tahun depan.

"Belum tahu apakah saya akan kembali tahun depan, tak ada yang tahu bahkan untuk besok sekalipun. Saat ini saya sudah berumur, saya sudah 37 tahun. Jika masih membalap, saya mungkin akan tampil lagi di sini tahun depan. Saya ingin tampil di sini lagi," lanjut pebalap yang tahun ini sudah jadi juara di Tour de Filipina dan Tour of Iran itu.

"Saya harap dari tahun ke tahun akan jadi lebih baik. Di masa depan saya harap ada lebih banyak pebalap dan tim profesional berpartisipasi," lanjut dia.


Sumber: sport.detik.com



Rabu, 05 Juni 2013

Pohon tumbang di etape III Tour de Singkarak

Oleh : Halim Pratama
Sebuah insiden besar, walau tidak memakan korban, terjadi di Tour de Singkarak 2013 ketika sebuah pohon besar tumbang dan menghalangi jalan yang menjadi jalur etape III Tour de Singkarak

Mungkin ini yang peratama kalinya dari empat edisi sebelumnya , pohon tumbang di etape ke III Tour de Singkarak 2013.Pebalap Tour de Singarak terganggu karena pohon tumbang tersebut balapan harus dihentikan selama satu jam.

Karena adanya pohon tumbang di Kelok 2 ini, akhirnya start ulang harus dilakukan pada balapan di etape paling berat dibanding etape lainnya ini.Etape III yang menempuh jarak 206,5 km dari Padang Panjang ke Istano Basa Pagaruyung di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, adalah yang terpanjang dan terberat dalam tur kali ini.

Dan yang anehnya Coenen , pebalap dari tim Differdange-Losch (CCD) Merasa Terbantu oleh Hujan mengapa demikian , Hujan yang turun di etape ketiga membuat Tour de Singkarak sempat terhenti akibat pohon tumbang. Kondisi tersebut diakui Johan Coenen ikut berpengaruh dalam suksesnya meraih kemenangan.
Coenen menjadi yang tercepat di etape ketiga Tour de Singkarak, Selasa (3/6). Menempuh jarak 208 km dari Padang Panjang hingga Tanah Datar, pebalap yang memperkuat Team Differdange-Losch itu membukukan waktu lima jam, 52 menit dan 29 detik.
Sekitar empat menit berselang, tiga pembalap menyusul masuk finis yaitu Juel Kritian dari Budget Forklifs, Wei-Cheng Lee dari Action Cycling Team dan Salvador Guardiola Tora dari Team Differdange-Losch dengan waktu yang sama 05.55.45.

Keberhasilan jadi juara di etape ketiga membuat dia menyodok ke posisi teratas klasifikasi umum dan berhak atas Yellow Jersey. Bukan itu saja, Coenen juga merebut Polka-Dot Jersey setelah dia mencatatkan waktu terbaik pada dua dari empat titik KOM (King of Mountain).
Perjuangan Coenen, dan juga pebalap lain, untuk menuntaskan etape ketiga jauh dari mudah.

"Ini kemenangan keenam saya di event internasional. Untuk besok tidak ada strategi. Kami akan lihat tim lain dan lihat bagaimana perkembangannya dari hari ke hari," lanjut dia.

Dengan beratnya medan yang dihadapi terutama di Kelok 44, Bupati Agam bahkan memberikan bonus tambahan kepada pembalap yang tercepat mencapai puncak tertinggi di etape tiga ini.
Aura kemenangan bagi pembalap asal Belgia itu terlihat memimpin 10 kilometer menjelang finis. Dengan lintasan yang sedikit datar Johan dengan tenang mengayuh sepeda hingga finis di depan ikon Tanah Datar yaitu Istano Basa Pagaruyung.
Hingga etape tiga ini belum ada pembalap yang mampu menang dua kali. Etape pertama dipegang Hossein Askari dari Tabriz Petrochemical Team dan etape dua Jaco Kauffmann dari Budget Forklifs.
Setelah menyelesaikan etape terberat ini, semua pembalap akan dihadapkan dengan etape baru dari Sijunjung menuju Pulau Punjung dengan jarak tempuh 189,5 km.




Selasa, 04 Juni 2013

Pembalap Tour de Singkarak Ikut melestarikan kendaraan tradisional Minangkabau

 Oleh : Halim Pratama

Pergi ke Bukittinggi belum lengkap rasanya kalau belum naik bendi, seperti yang di lakukan pembalab Tour de Singkarak 2013 ini di Kota Bukittinggi.

Bendi, Itulah sebutan untuk salah satu alat transportasi kereta tradisional yang bergerak dengan bantuan tenaga kuda. Pada umumnya, jenis kereta ini terdapat hampir disetiap wilayah di Indonesia namun sebutannya berbeda. Ada yang menyebutnya Andong, Delman, Dokar dan sebagainya, tetapi Bendi merupakan sebutan khusus dari Sumatera Barat. Layaknya mobil, Bendi juga memiliki Supir yang identik dengan sebutan kusir. Memiliki dua roda kayu, bak pengangkut penumpang yang memiliki atap, serta kuda yang mengenakan pakain penuh hiasan.


Dulunya Bendi merupakan kendaraan pribadi para pejabat, bangsawan dan orang kaya. Pada jaman penjajahan, alat trasnportasi penguasan Belanda sering kali adalah Bendi, sehingga pernah ada sebutan “Bendi Balando”. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, Bendi pun beralih fungsi menjadi kendaraan umum masyarakat. Yang dulunya hanya dimiliki oleh orang dengan golongan strata tertentu, kini pun bendi bisa dimiliki siapa saja untuk disewakan atau untuk dijadikan sebagai sumber mata pencaharian.
      
Di Sumatera Barat, Bendi sering kali diikutsertakan dalam berbagai kegiatan seremonial adat Minangkabau, seperti upacara perkawinan (untuk mengarak-arak marapulai dan anak daro), upacara adat (batagak pagulu), sunat rasul dan acara lainnya. Hingga kini pun eksistensi Bendi dalam acara adat pun masih sering ditemukan dibeberapa daerah di Sumatera Barat.
                
Bendi mendapatkan banyak tantangan. Layaknya dalam lingkaran bisnis, Bendi seolah-olah masuk dalam lingkaran krisis. Hal ini diakibatkan perkembangan pengetahuan dan  kemajuan teknologi yang memunculkan jenis-jenis kendaraan modern. Walaupun masyarakat Sumatera Barat  masih menggunakan bendi sebagai sarana transportasi, namun jumlahnya menurun cukup signifikan. Padahal kita perlu menyadari bahwa bendi merupakan salah satu artefak budaya  daerah yang memperkaya khasanah Budaya Nasional, apabila hal ini terus dibiarkan maka akan memungkinkan bahwa untuk beberapa tahun kedepannya masyarakat minangkabau sudah tidak mengenal bendi lagi.


Namun berbeda dengan yang satu ini, wisatawan asing atau peserta Tour de Singkarak , ikut melestarikan kendaraan tradisional Minangkabau ini dengan menaiki  bendi untuk menuju Jam Gadang,Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 31 Mei 2013

Bukittinggi  ada banyak cara menikmati Bukittinggi, mulai dari naik bendi hingga naik ke atas Jam Gadang. Selain itu, masih banyak lagi cara asyik berlibur di tanah kelahiran Bung Hatta tersebut

Tour de Singkarak Edisi ke lima di tahun 2013 semakin meriah dan berdampak postif juga untuk alat transportasi Tradisional  di daerah Sumatera Barat. Seperti  gambar di atas, pembalab Tour de Singkarak yang sedang menaiki bendi saat menuju ke kawasan Jam Gadang di Kota Bukittinggi.Dengan ini Parawisata Sumatera Barat bisa meningkat jika ketertarikan wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Barat terus meningkat.Dengan menaiki bendi para atlet Tour de Singkarak atau wisatawan mancanegara bisa mengenal apa itu bendi.Suara khas tapak kuda yang 'tuk tik tak tik tuk' dan udara dingin khas Bukittinggi  menemani perjalanan  di atas bendi.


Di penyelenggaraan kelima kalinya Tour de Singkarak sudah bisa menigkatkan pariwisata Sumatera Barat.
Salah satu daya tarik event tahun ini, penyelenggaraan melibatkan lebih banyak kabupaten/kota yang dilalui oleh pembalap.



Senin, 03 Juni 2013

Hari Istirahat ,Peserta Tour de Singkarak 2013 tanam Pohon dan lepas Tukik di Pantai Air Manis





Disinilah lokasi  Hari Istirahat (Rest day) Peserta Tour de Singkaraka 2013, yaitu di Pantai Air Manis dengan melakukan kegiatan penanaman pohon dan pelepasan tukik (penyu).




Organizing Committee Tour de Singkarak 2013 hari ke-6 menggelar Rest Day Program yang selain memberikan kesempatan kepada seluruh atlit, officials dan media untuk beristirahat, juga bersama dengan sponsor BNI dan Daihatsu melaksanakan Penanaman Pohon “BNI Go Green” dan Pelepasan Tukik “Daihatsu Selamatkan Penyu untuk Indonesia” di pantai Air Manis Padang.
Executive Chairman Tour de Singkarak, Sapta Nirwandar menyampaikan dalam sambutannya:  “Rest Day program hari ini memberikan kesempatan bagi seluruh atlet, officials dan media untuk beristirahat sejenak, setelah 5 etape yang cukup melelahkan. Pantai Air Manis Padang yang indah ini menjadi tempat yang sangat tepat untuk rileks dan menikmati makan siang dengan suasana pemandangan laut Padang sambil ikut aksi sosial penanaman pohon dan pelepasan tukik di pantai.” Sementara itu, Vice President for Corporate Community Responsibility, Bank Negara Indonesia (BNI), Nancy Martasuta menyampaikan bahwa BNI sebagai satu-satunya green bank, berkomitmen untuk terus peduli dengan keselamatan lingkungan serta pemberdayaan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, BNI merasa begitu bangga dapat mendukung Tour de Singkarak 2013. Ini akan menjadi ajang yang baik untuk mempersatukan seluruh pebalap, penyelenggara dan media baik yang berasal dari mancanegara maupun nasional.
Dalam rangkaian Tour De Singkarak (TDS) 2013, Daihatsu yang merupakan sponsor Official Team Car TDS mengajak seluruh pembalap untuk melakukan aksi sosial penyelamatan penyu bertajuk “Daihatsu Selamatkan Penyu Untuk Indonesia”. Hari ini (07/06), bertempat di Pantai Air Manis Padang, sebanyak 220 pembalap TDS diajak untuk melepas 300 tukik (anak penyu). Selain melepas tukik, Daihatsu juga melakukan adopsi terhadap 3000 telur penyu dan pemberian bantuan peralatan untuk 3 konservasi Penyu di Sumatera Barat yaitu di kota Pariaman, kabupatenPadang Pariaman dan kabupaten Pesisir Selatan (Pulau Karabak Ketek). Peralatan yang diberikan meliputi fish box untuk meletakkan tukik, kotak stereofoam, waring, dan papan nama untuk konservasi. Kegiatan penyelamatan penyu ini termasuk dalam pilar CSR, Hijau Bersama Daihatsu dan sudah digalakkan sejak tahun 2011.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sapta Nirwandar, Ketua Dharma Wanita Pusat Republik Indonesia, Kuntari Sapta Nirwandar, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Pariwisata, Mohammad Faried, PLT Direktur Promosi Dalam Nageri, Rizki Handayani, dan Kepala Seksi Konservasi Rehabilitasi Tata Ruang Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Barat, Resi Suriati. Manajemen Daihatsu yang hadir adalah Pradipto Sugondo (Executive Officer PT Astra Daihatsu Motor), Saulius Farlyan (Kepala Cabang Daihatsu Sales Operation Padang dan Bukittinggi) dan Asjoni (Head, CSR Department  PT Astra Daihatsu Motor). Penyerahan simbolik bantuan peralatan untuk 3 konservasi diserahkan oleh Pradipto Sugondo kepada Kepala Seksi Konservasi Rehabilitasi Tata Ruang Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, dan disaksikan oleh Sapta Nirwandar. Setelah serah terima simbolik, seluruh pembalap TDS langsung diarahkan ke bibir pantai. Disitu sudah disiapkan 300 ekor tukik yang akan dilepaskan. Setelah mendengar aba-aba, seluruh pembalap melepaskan tukik mereka diiringi dengan tepukan yang meriah.

Penyu merupakan hewan yang tingkat kelangsungan hidupnya cukup kecil. Dari 1000 ekor tukik yang dilepaskan ke laut, hanya 1% yang mempunyai kesempatan untuk bertahan hidup, yang lain tidak bertahan karena dimangsa hewan lain atau bahkan ditangkap manusia. “Kami terus melakukan upaya perlindungan terhadap penyu, seperti tahun 2012 kami sudah menangkarkan 105,000 telur penyu. Memang ironis ketika kita melakukan aksi penyelamatan disini, di tempat lain masih banyak pihak-pihak yang menjual dan mengkonsumsi teulr penyu. Oleh karena itu kami mengharapkan kerjasama dari pemerintah dan masyarakat agar turut menjaga kelestarian penyu ini,” papar Pradipto dalam sambutannya.
Dalam penyaluran bantuan peralatan ke konservasi Penyu, Daihatsu menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan masing-masing kota. Harapannya ini sebagai langkah awal agar konservasi penyu yang dibantu bisa semakin dikembangkan lagi. “Kami berharap dengan adanya bantuan dari Daihatsu dan kegiatan seperti ini, bisa sedikit demi sedikit menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelangsungan hidup penyu,” tambah Resi Suriati. 


Sumber Artikel : http://suaraberitaku.com
Disusun oleh : Halim Pratama Azwir



Minggu, 02 Juni 2013

Juara Tour de Singkarak di dominasi Pembalap asal Iran

 Oleh : Halim Pratama



Balap Sepeda sebetulnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia, bahkan jauh sebelum Perang Dunia II sudah ada beberapa pembalap sepeda yang dibiayai oleh kaum pengusaha : seperti perusahaan Tropical, Triumph, Hima, Mansonia dan lain-lain. Mereka dapat dikategorikan sebagai pembalap sepeda profesional. Padahal waktu itu masih jaman penjajahan Belanda. Memang perkembangan olahraga Balap Sepeda cukup menguntungkan. waktu itu, khususnya kota Semarang menjadi pusat kegiatan Balap Sepeda. Oleh arsitek Ooiman dan Van Leuwen didirikanlah sebuah velodrome. Velodromen dalam bahasa Belanda disebut Wielerband, atau “Pias” dalam bahasa Indonesia.

Pengaman Balap Sepeda

Helm Sepeda

Helm sepeda adalah helm yang digunakan oleh pengguna sepeda. Didesain berbeda dari helm motor karena kecepatan sepeda hanya sekitar 15 km/jam. Walaupun di Indonesia belum diwajibkan untuk menggunakan helm sepeda, banyak juga masyarakat yang sudah menggunakannya saat kegiatan bersepeda santai di hari libur. Tetapi, pada olahraga balap sepeda atau kejuaraan sepeda gunung, penggunaan helm sepeda sudah diwajibkan.

Jenis Sepeda Balap

Pernah kita di bingungkan dengan jenis-jenis sepeda yang beredar dipasaran, pada umumnya sepeda yang kita banyak beredar adalah jenis MTB atau lebih di kenal dengan sepeda gunung dan Road Bike lebih di kenal dengan Sepeda Jalan Raya.

Sepeda Gunung atau MTB masih di bagi beberapa jenis lagi misal Competitve XC, XC Trail, All Mountain, FreeRide/DownHill, Progrsive HT, Recreational XC. Sedangkan untuk Road bike atau sepeda balap juga di bagi berbagi macam jenis lagi seperti Com[etitive road, Endurance, TT (time trial), Fixed Gear(single speed), Fitnes(comutte).

Secara garis besar itulah jenis sepeda yang banyak beredar, akan tetapi banyak vendor melakukan pengembangan khusus dan membuat sepeda sepeda jenis baru seperti cyclocross, dirtjumper, dan masih banyak lagi sepeda modif lainya.

Untuk mengetahui sepeda apa yang cocok dengan kebutuhan dan keinginan kita ada baiknya kita tahu diskripsi masing-masing jenis sepeda, tips ini berisi diskripsi sepeda secara global sehingga memudahkan anda memilih sepeda.

Helm Balap Sepeda

Faktor keselamatan menjadi sangat penting bagi setiap pembalap. Apalagi bila mengingat kecepatan sepeda motor MotoGP yang mampu mencapai 340 km/jam. Wow! Karena itu, helm sebagai salah satu perlengkapan balap tidak boleh diabaikan. Kebanyakan pembalap biasanya menyiapkan empat buah helm pada setiap lomba. Salah satunya digunakan untuk mengantisipasi cuaca hujan dan berkabut. Sedangkan helm-helm yang lain berfungsi sebagai cadangan jika helm yang dipakai rusak.

Helm balap memiliki struktur dasar yang sama dengan helm biasa, terutama untuk jenis helm full-face (helm yang menutupi seluruh wajah). Helm terdiri atas empat bagian, yaitu bagian luar, bantalan dalam, kaca, serta tali dan kunci pengikat.

Bagian luar helm menggunakan kombinasi bahan, seperti serat kaca, karbon untuk mengalihkan efek benturan pada kepala. Sementara, bantalan dan pelindung bagian dalam berperan vital untuk melindungi tengkorak. Bahan dari bantalan itu haruslah melekat pada bentuk lapisan luarnya dengan aman. Materi yang dipakai juga harus mengikuti lekuk kepala dan wajah pembalap dengan sempurna, seperti pelipis, alis, hidung, dan rahang.

Sedangkan kaca pada bagian depan helm dibuat dari bahan plastik khusus. Tujuannya, untuk melindungi pengemudi dari benda-benda di udara yang beterbangan, seperti serangga, air hujan, puing-puing dari jalan atau motor lain, dan juga dari burung. Fungsi kedua adalah untuk mengantisipasi kabut, terutama pada kondisi lembap dan hujan. Terakhir, tali dan kunci pengikat sebagai unsur terakhir yang akan menjaga helm tetap pada posisi yang tepat.

Helm yang baik memiliki empat unsur kunci, yaitu aerodinamis, nyaman, aman, dan membantu penglihatan. Bentuk dan desain helm aerodinamis akan mengatur sirkulasi udara secara efisien. Sedangkan, sistem ventilasi yang baik memudahkan pemakainya untuk bernapas, mendengar, dan melihat dengan optimal. Ukuran Helm Jika teman-teman ke toko helm akan dijumpai berbagai ukuran helm.

Ok, saya sudah mengenalkan apa itu balap sepeda dan apa saja perlengkapanya, sekarang saya akan lanjutkan  dengan sejrah perkembangan balap sepeda di Indonesia

Pada jaman Jepang boleh dikatakan kegiatan Balap Sepeda terhenti. Baru ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap Sepeda kembali mencoba mempopulerkan. Meski belum terorganisir dalam satu wadah, tetapi secara perseorangan kegiatan olahraga Balap Sepda nampak berkembang kembali. Sebagai contoh terbukti ketika Tour de Singkarak berlangusng di Sumatera Barat , Balap Sepeda yang  sampai saat ini juara ternyaknya masih di pegang oleh pebalap asal Iran.

Langsung saja , dimulai dari profil negara Iran yang sering menjuarai Tour de Singkarak

Iran (atau Persia) (bahasa Persia: ایران) adalah sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sebagai Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran masih dipanggil Persia di dunia Barat

Ternyata pebalap sepeda asal Iran mempunyai prestasi yang gemilang di dunia balap sepeda Internasional.Inilah pebalap asal Iran yang sukses meraih juara Tour de Singkarak.

 Ghader Mizbani Iranagh  pada tahun 2009 ,2010 dan 2013


 Juara Tour de Singkarak 2011 yaitu Amir Zargari 

Mungkinkah Juara Etape 1 Tour de Singkarak 2013 , melanjutkan dominasi Iran di Tour de Singkarak 2013 ????
Langsung saja inilah dia     Hossein Askari 




Sabtu, 01 Juni 2013

Mengenalkan budaya Minangkabau melalui makan bajamba

  Oleh : Halim Pratama


 Ketika orang luar negeri ikut melestarikan Budaya Minang Kabau melalui makan bajamba  .Dengan  Makan bajamba kita sudah memperkenalkan budaya Minangkabau kepada para peserta dan turis yang ikut memeriahkan Tour de Singkarak.

Makan bajamba
 atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan.Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. Secara harafiah  makan bajamba mengandung makna yang sangat dalam, dimana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.  
Tradisi ini diyakini berasal dari Koto Gadang, kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan diperkirakan telah ada sejak agama Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7. Oleh karena itu, adab-adab yang ada dalam tradisi ini umumnya didasarkan kepada ajaran Islam terutama Hadits. Beberapa adab dalam tradisi ini di antaranya adalah seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada di hadapannya setelah mendahulukan orang yang lebih tua mengambilnya
Ketika makan, nasi diambil sesuap saja dengan tangan kanan. Setelah ditambah sedikit lauk pauk, nasi dimasukkan ke mulut dengan cara dilempar dalam jarak yang dekat.Ketika tangan kanan menyuap nasi, tangan kiri telah ada di bawahnya untuk menghindari kemungkinan tercecernya nasi. Jika ada nasi yang tercecer di tangan kiri, harus dipindahkan ke tangan kanan lalu dimasukkan ke mulut dengan cara yang sama. Tujuan makan dengan cara tersebut agar nasi yang hendak masuk ke mulut bila tercecer tidak jatuh kepiring, sehingga yang lain tidak merasa jijik untuk memakan nasi yang ada dalam piring secara bersama-sama. Selain itu, posisi duduk juga harus tegap atau tidak membungkuk dengan cara bersimpuh (basimpuah) bagi perempuan dan bersila (baselo) bagi laki-laki. Kemudian setelah selesai, tidak ada lagi nasi yang tersisa di piring, dan makanan yang disediakan wajib dihabiskan

Berikut beberapa aturan makan bajamba seperti yang  saya pelajari ketika di SMP

1. Tidak mancapak. Mancapak adalah mengeluarkan bunyi saat mengunyah makanan. Makan bajamba ataupun makan sendiri, Urang Minang yang Sabana Minang harus tahu dan harus mempraktekkan hal ini. Solusinya, tutuplah mulut saat mengunyah makanan!

2. Tidak menjatuhkan remah nasi kembali ke talam. Saat nasi yang harusnya masuk ke mulut kita jatuh kembali ke talam, berarti kita telah 'merusak' talam seluruhnya, Karena hal itu akan merusak selera makan rekan-rekan lain yang ikut makan di talam tersebut. Disinilah kita belajar menghargai hak orang lain di dalam satu talam.

3. Tangan tidak boleh menyentuh mulut saat menyuap makanan. Saat tangan menyentuh mulut, dan kemudian 'mengaduk-aduk' kembali makanan di talam, selera makan kawan-kawan lain juga akan rusak. disini juga terdapat pelajaran berharga, bagaimana menghormati hak orang lain. Karena aturan ini, di Minang ada teknik menyuap nasi yang khusus dipraktekkan saat makan bajamba, yaitu 'menerbangkan' makanan ke mulut, dan tangan kiri menanti rimah yang jatuh agar tidak kembali ke talam.

4. Menghabiskan makanan yang ada di 'wilayah' masing-masing. Disini kita juga diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap apa yang kita pilih. Anda duduk disini, maka selesaikan bagian Anda!

5. Tidak mengaduk-aduk bagian tengah. Bagian tengah sedikit berbeda, karena disana terdapat 'samba' (lauk pauk) yang semua anggota talam berhak memakannya. Disinilah diuji bagaimana kita menghormati barang milik umum agar bisa dimanfaatkan semua kalangan.


6. Tidak boleh beranjak dari tempat duduk sebelum semua anggota jamba selesai makan. Meskipun tak lagi ikut menyuap nasi, tetap harus ada di posisi hingga semuanya selesai. (tambahan dari Uda Azhar Syarif)

7. Untuk perempuan duduk bersimpuh dan agak memiringkan tubuh ke kiri, untuk mempermudah tangan kanan mengambil makanan, dan jika pun sempat ada remah walau sudah ditampung dengan tangan kiri, remah tersebut tidak jatuh ke jamba, melainkan ke pangkuan masing-masing. Untuk laki-laki duduk baselo dengan merapatkan kakinya, sehingga ujung jari kaki kanan terlihat dfi bawah paha kiri begitupula sebaliknya. (Tambahan dari Ibu Pitria Putri Abbas)

8. Mamiliahi rimah. Membersihkan remah makanan yang sempat jatuh setelah makan selesai. Bahkan tanpa diatur adat pun, seorang Muslim pasti tahu bagaimana menjaga kebersihan diri, kebersihan lingkungan. Hal ini juga mengajarkan untuk bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan.
 

9. Bardoa. Karena disinilah terdapat inti dari ajaran ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH.




Sebanyak 120 pebalap peserta Tour de Singkarak (TdS) 2012 yang finis pada etape III di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanahdatar ketika makan bajamba di Istano Basa Pagaruyuang
Makan "bajamba" di Istano Basa Pagaruyung, para pebalap disambut "siriah carano" dan penampilan kesenian daerah berupa tarian kolosal dari ratusan siswa sekolah dasar, talempong pacik, gandang tasa dan tambua, serta penampilan beberapa sanggar seni.



Jumat, 31 Mei 2013

Update Berita Tour de Singkarak 2013

Oleh: Halim Pratama

Pembalap Iran, Hossein Askari, Juarai Etape Pertama Tour de Singkarak 2013
Pembalap Iran, Hossein Askari, tampil sebagai yang tercepat pada etape pertama Tour de Singkarak (TdS) 2013. Pembalap dari tim Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) Iran itu membukukan waktu tercepat 2 jam 27,15 detik pada balapan yang menempuh rute dari Bukitinggi menuju Tugu Equator Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu (2/6/2013).




Pembalap Australia Pimpin Etape Kedua Tour de Singkarak 2013

Pembalap Australia dari tim Budget Forklift (BFL) Jacob Kauffmann berhasil mencapai finis pertama dalam etape kedua ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) di Sumatra Barat, Senin (3/6/2013) 


Pembalap Belgia Mendominasi Etape Ketiga

 Pembalap Belgia, Johan Coenen, memenangi pada etape ketiga Tour de Singkarak 2013, menempuh rute Padang Panjang-Batusangkar sejauh 208 kilometer, kemarin. Coenen yang memperkuat Tim Differdange Losch ini, mencatat waktu 5 jam, 52,29 menit.Selasa (4/6/2013)



Pembalap Singapura Pimpin Etape Keempat Tour de Singkarak 2013



Pebalap OCBC Singapore Continental Cycling Team, Loh Sea Keong mencuri kemenangan di etape empat “Tour de Singkarak” (TdS) 2013 dari Sijunjung menuju Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya, Rabu. (5/6/2013)
Loh Sea Keong mampu merebut kemenangan setelah beradu sprint menjelang finis dengan dua pebalap Indonesia dengan catatan waktu 04.29.44. Waktu ini sama dengan yang dibukukan dua pebalap dibelakangnya.





Pembalap Iran Dominasi Etape Kelima Tour de Singkarak 2013

Amir Kolahdozhagh menjuarai etape lima Tour de Singkarak (TdS) 2013 dari Sawahlunto menuju Muaro Labuh, Solok Selatan, Kamis dengan catatan waktu 03.39.56.

Pebalap dari Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) Iran ini masuk finis bersamaan dengan rekan satu timnya Ghader Mizbani Iranaghi dengan catatan waktu yang sama.

Untuk posisi tiga direbut oleh pebalap dari Polygon Sweet Nice (PSN) Irlandia, Oscar Pujo Munoz. Juara bertahan TdS ini masuk finis delapan menit lebih lambat dibandingkan dengan peringkat pertama dengan waktu 03.47.59.  (6/6/2013)




Pebalap Filipina Menangi Etape Keenam Tour de Singkarak



 Pebalap sepeda asal Filipina, Ronnel Hualda, memenangi etape keenam Tour de Singkarak (TdS) 2013, Sabtu (8/6/2013). Hualda menjadi yang pertama menyentuh finis dalam perjalanan sejauh 144,5 km dari Padang Pariaman ke Painan.
Hualda yang memperkuat tim 7 Eleven mampu beradu sprint dengan pebalap yang berada di rombongan depan. Menjelang finis, sempat terjadi insiden kecelakaan yang melibatkan beberapa pebalap.

Pebalap Iran Juarai Etape 7 Tour De Singkarak dan Ghader kembali menjuarai Tour de Singkarak di tahun 2013


Pebalap sepeda dari Iran, Mehdi Sohrabi berhasil keluar sebagai juara etape 7 (terakhir) kejuaraan balap sepeda Internasional Tour de Singkarak 2013 yang menempuh jarak 143,5 kilometer dari Padang Pariaman menuju Padang Circuit Race, Minggu (9/6). Mehdi, yang merupakan pebalap dari tim Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) Iran itu masuk finis dengan waktu tercepat, 03.26.55. 

Sementara di posisi runner-up ditempati oleh pebalap dari tim 7 eleven Jerry Aquino yang mencatatkan waktu yang sama dengan Mehdi. Pebalap Australia Karl Evans dari Budget Forklifs di posisi ketiga dengan catatan waktu 3 jam 26 menit 59 detik.
Pebalap Indonesia masuk dalam urutan 10 besar di etape 7 ini adalah Bambang Suryadi dari Timnas Indonesia yang finis di urutan enam dengan waktu 03.27.08. Selanjutnya ada Arin Iswana dari Putra Perjuangan Bandung yang finis urutan tujuh serta Rastra Patria Dinawan yang finis di urutan 10, keduanya dengan catatan waktu 03.27.08.
Persaingan di etape tujuh ini cukup ketat karena lintasan didominasi jalanan datar. Pembalap yang mempunyai spesialisasi sprint seperti Jerry Aquino serta pebalap dari Trengganu Cycling Team terus mendominasi jalannya pertandingan.
Meski banyak pembalap yang menguasai sprint dan KOM (king of mountain), namun menjelang finis keperkasaan pembalap itu dipatahkan oleh pebalap senior asal Iran, Mehdi Sohrabi, yang akhirnya mampu menjadi yang tercepat. (9/6/2013) 

Dan akhirnya Ghader Mizbani kembali menjadi Juara Tour de Singkarak di Tahun 2013